Cerita: Pertemuan Maya yang Bermakna

Di tengah kesibukan hidup yang semakin mencabar, teknologi telah menjadi jembatan yang menghubungkan kita.

Suatu malam, sekelompok rakan yang telah lama tidak berjumpa memutuskan untuk mengadakan pertemuan maya.

Mereka semua berkumpul di dalam satu aplikasi video, masing-masing di rumah sendiri, tetapi hati mereka tetap dekat.

Di skrin laptop, wajah-wajah ceria muncul satu demi satu.

Ada Rona, yang baru pulang dari luar negara, dan Betty, yang sentiasa diajak bergurau.

Raja, dengan senyuman lebar, menghidangkan kisah-kisah lucu dari kenangan silam.

Mereka bertukar cerita, berkongsi pengalaman dan gelak tawa, seolah-olah mereka sedang duduk di satu meja bersama.

Malam itu, mereka tidak hanya berbincang tentang kehidupan seharian, tetapi juga merancang percutian bersama.

WAJIB BACA :   Hari Krismas di Malaysia: Perayaan penuh keharmonian pelbagai bangsa

Walaupun jarak memisahkan mereka, perhubungan yang terjalin tetap kuat.

Setiap wajah di skrin membawa nostalgia, dan saat-saat itu menjadi kenangan yang akan mereka ingat.

Ketika sesi perbincangan hampir berakhir, mereka sepakat untuk menjadualkan pertemuan seterusnya.

Dengan harapan dan semangat yang baru, mereka menutup sesi dengan ucapan “Jumpa lagi!” yang penuh rasa ingin tahu dan kebahagiaan.

Pertemuan maya itu bukan sekadar alat komunikasi, tetapi satu pengingat bahawa walau betapa jauh kita terpisah, persahabatan sejati akan sentiasa menemukan jalannya.

14 thoughts on “Cerita: Pertemuan Maya yang Bermakna”

  1. terkadang saya pikir teknologi ini memang seharusnya bisa mendekatkan yang jauh. dan pastilah happy sangat bisa ketemu dengan teman2 lama walaupun melalui talian saja. itupun dah cukup puas bisa melihat wajah mereka juga.

    tp berharapnya teknologi jangan sampai juga menjauhkan yang dekat 🤭😁. Krn banyak juga sekeluarga, 1 rumah tp masing2 tak nak ngobrol. hanya melihat gadget masing2 saja 😅

    Reply
    • Benar banget! Teknologi memang seharusnya menjadi jembatan untuk mendekatkan yang jauh, bukan malah menjauhkan yang dekat. Bisa bertemu teman lama lewat video call atau chat itu sudah cukup bikin bahagia, apalagi kalau selama ini sulit bertemu langsung.

      Tapi ya itu, kadang malah jadi kebalikannya. Satu rumah, satu meja makan, tapi semua sibuk dengan gadget masing-masing. Rasanya ironis juga sih 😅. Makanya, mungkin kita perlu lebih sadar untuk menyeimbangkan—pakai teknologi untuk tetap terhubung dengan yang jauh, tapi juga tetap hadir secara nyata untuk orang-orang di sekitar kita. Setuju? 😁

      Reply

Leave a comment

CommentLuv badge